Untuk Membahas nasib Himalaya, Perdana Menteri Nepal Madhav Kumar memboyong “pembantu – pembantu”nya ke lereng Gunung Everest untuk rapat kabinet. Mereka menyusun pendapat awal tentang perubahan iklim yang berdampak langsung pada Puncak Himalaya, sebelum dibawa ke Pertemuan Perubahan Iklim di Kopenhagen, Belanda.
Rapat Kabinet Pemerintah Nepal dilakukan di atas puncak gunung tertinggi Himalaya (Mount Everest)
Untuk menuju tempat rapat di Kalapattar yang berada 5.262 meter di atas permukaan laut, sang PM dan 22 menteri anggota kabinetnya diterbangkan dengan helikopter. Wilayah itu dikenal sebagai puncak gunung tertinggi di dunia. Tak heran jika para menteri yang berjuang melawan hawa dingin itu dilengkapi dengan tabung oksigen.
Dinaungi langit biru cerah, mereka ambil bagian dalam upacara keagamaan Sherpa, sebelum menyetujui draft pidato yang akan dibacakan PM Madhav dalam forum pertemuan internasional perubahan iklim di Kopenhagen. Mengenakan penutup kepala tradisional Tibet dan ikat kepala bertulis “Selamatkan Himalaya” anggota kabinet duduk mengelilingi meja. Mereka mengadakan rapat dengan latar belakang gunung tertinggi di dunia itu. Wakil PM Sujata Koirala, 55, membeberkan, pemerintah Nepal akan meminta kompensasi kepada negara-negara kaya agar menyumbangkan 1,5 persen pendapatannya untuk membantu program pemerintah mengurangi dampak perubahan iklim.
Perdana Menteri Nepal Madhav Kumar Bersiap-siap untuk Berangkat Ke Himalaya untuk memimpin rapat kabinet
“Kami memutuskan bahwa negara maju harus membantu negara miskin, karena emisi gas karbon merekalah yang membuat kita menderita,” serunya di depan wartawan sesaat setelah turun dari helikopter. “Kami menuntut ini (bantuan) semata-mata untuk melindungi masa depan generasi masa depan,” tandasnya. Para ilmuwan mengatakan gletser di Himalaya mencair dalam jumlah yang mengkhawatirkan dan membentuk danau-danau gletser. Dikhawatirkan es yang mencair itu akan mengancam kehidupan komunitas yang di bawah gunung. Mereka mengingatkan bahwa gletser tersebut bisa mencair dalam waktu beberapa puluh tahun ke depan dan akan mengakibatkan kekeringan panjang di seluruh wilayah Asia, dimana 1,3 miliar jiwa bergantung pada sungai-sungai yang alirannya berasal dari Himalaya.
sumber:http://www.iniheboh.com/2011/10/ada-ada-saja-nih-rapat-kabinet-teraneh.html
Daftar Isi
-
▼
2011
(227)
-
▼
Oktober
(34)
- Ada ada saja nih, Rapat Kabinet Teraneh di Dunia
- Foto Ketika Jari Manis Jorge Lorenzo yang patah di...
- Serem Banget, Mayat Berjalan “Kisah nyata dari Tor...
- Berbagai Macam Korek Api yang Unik
- Kelakuan alay para pengendara motor di indonesia [...
- Kumpulan Foto Unik dan Aneh dari Jepang
- Hah, Ternyata Menjemur Pakaian Tingkatkan Risiko K...
- Tidak Semua MUSLIM berkesempatan melihat INI !!!!!
- MOMEN UNIK : JEMBATAN di HANCUR LEBUR dalam SEKEJAP !
- Kisah Cinta Yang Mengharukan Dari China
- 10 Hal yang Ingin Didengar Wanita Dari Pasangannya
- 8 Pertanyaan Yang Menjebak Saat Wawancara
- 5 Hal Berbeda yang Sering Dianggap Sama
- 8 Tanda Dia Jodoh Anda
- Tips Menghindari Banci di Jalan
- Video Detik-detik Tragedi Meninggalnya Marco Simon...
- Kekuatan Goib Princess Of Amien-Ra Dan Tenggelamny...
- Bedanya Neraka Luar Negeri dan Neraka Indonesia, a...
- Marco Simoncelli Meninggal Dunia Saat Balapan
- Bangunan-bangunan Berbentuk Unik di Dunia
- Tradisi Melepas Keperawanan Di Afrika Selatan
- Menara Iblis Yang Unik dan Menakjubkan
- Inilah Mitos-Mitos Seputar Mengisi Bensin
- 4 Tanda Cinta si Dia Palsu
- Aksi Pekerja Bertaruh Nyawa
- EFEK GLOBAL WARMING PADA PATUNG LIBERTY, Awas Ngakak
- Waspada !! Telepon Sambil Menyetir Merupakan gejal...
- ngakak gan... bungkus mie malaysia...
- Matikan HP Anda tgl 15 OKtober 2011
- Kesetrum Bisa Bikin Kita Lebih Pintar Matematika
- 3 Cara Mudah Memaafkan Kesalahan Orang Lain
- Inilah Beberapa Produk Nasional yang Kita Kira Bar...
- 12 Karakter Yang Membedakan Watak Orang Indonesia ...
- 10 kisah sukses yang berawal dari kegagalan
-
▼
Oktober
(34)