Daftar Isi
-
▼
2012
(140)
-
▼
Januari
(138)
- Mulut Ajaib
- Cerita Indomie Campuran ( remix )
- Desain tempat tidur yang aneh
- Para penumpang Kereta Api [ ngakak ]
- Cara Anak Jenius Menjawab Soal
- Kelakuan Konyol Orang Mabuk
- Inilah Beberapa Keanehan Saat Bayi Lahir
- Beginilah Efek di Tiga Negara Jika Kiamat 2012 Ben...
- Beginilah Jawaban yang Pantas untuk SMS Mama Papa ...
- Telah Ditemukan Virus Terbesar di Dunia
- Wow !! Ternyata New7Wonders itu Perusahaan Bangkrut?
- Di usia 45,Kemampuan Otak menurun 3,6 Persen
- 10 Kesalahan Sains Yang Didapat Di Sekolah
- 7 Rahasia Meramal Garis Tangan Seseorang
- 7 Tips Berkendara Aman dengan Sepeda Motor Saat Hujan
- Inilah Hal Yang Terjadi di Internet Selama 60 Detik
- Gambar Peluru Dalam Keadaan Lambat
- Inilah Proses Pembuatan Animasi "Shaun The Sheep"
- Kata-kata Bijak dari Nabi Muhammad SAW
- 7 Buaya Yang Hidup di Zaman Dinosaurus
- Negara Dengan Harga BBM Termahal di Dunia
- Dijamin Mobil Ini Teraman Sejagad Rp 93 Juta
- Wow!! Film Paling Berpengaruh di Dunia
- Ternyata Pemanasan Global, Membuat Makhluk Laut Te...
- Inilah Foto Lucu Tupai Yang Menirukan Tingkah Manusia
- Apakah Jadinya Kalau Manusia Dilahirkan Tanpa Kulit
- Wow,Koran ini Kalu Ngomong Seenak Jidatnya aja Gan...
- Beginilah Wujud Bidadari Laut & Malaikat Laut Mena...
- 10 Tempat Ajaib Paling Romantis Buat Pacaran
- Unik gan !!! Desa ini Penuh Anak Kembar
- Asal Mula Kata Populer di Kaskus, "PertamaX"
- 5 Adegan Film Yang Ternyata Hanya Mitos
- Memang Cinta Segitiga Itu Sangat Menyiksa
- Kamu Percaya Atau Tidak, Ini Dia 100 Daftar Ciri-C...
- Inilah Penyebab Mengompol Waktu Kecil
- Heboh !! Desa Ini Bisa Membuat Menara Sendiri
- Tahukah Kamu, Ternyata "Lu" dan "Gua" Berasal China !
- Inilah Beberapa Hal Yang Membuat Otak Kita BODOH
- Beginilah bila uang recehan Rp.9 miliar di tumpahk...
- 47 hal yang cewek mau tapi doi ga minta
- Tips menyelesaikan rubik dalam 6 detik
- Fakta Sejarah 8 Jam Kerja Manusia
- BBM Akan Segera di Blokir,Benarkah?
- Beberapa Plat Mobil Ekstrim di Indonesia
- Anak Kidal Jangan Dipaksa Berubah
- Honda didirikan pada 24 September 1948 oleh Soichi...
- Apa yang Terjadi Pada Tubuh Saat Manusia Tidur?
- Siapa Pencipta Lagu “Garuda Di Dadaku” Sebenarnya?
- Proses Terbentuknya Pulau Jawa
- Misteri Dunia Makhluk Halus versi Kejawen
- Pulau "Surga Para Hantu" di Italia
- 8 Hal Penting yang Harus Diajarkan Orang Tua Kepad...
- Beberapa Kota Paling terang di dunia
- Kreasi Pensil Yang Luar Biasa
- Lihatlah Tampang Lucu Makhluk-Makhluk Ini
- FOTO: Penampakan Hantu Di Siang Bolong Hebohkan In...
- Daftar 30 AntiVirus Komputer Yang Harus Dihindari
- 7 Sifat Semut Yang Patut Kita Teladani
- Wow!!! Aksi Melompati Mobil yang Melaju Dengan Sal...
- Pria Berwajah Simetris Bikin Wanita Tergila-gila
- Beginilah penampakan para superhero ketika berbent...
- 8 Tanda Bahwa Anda Mulai Tua
- Mengungkap Kisah Superman Ndeso, dari Filipina
- Tahukah Kamu Blackberry Diciptakan Oleh Mahasiswa DO
- Gilee !! Amerika Bangun Megaproyek Matahari Buatan
- Wow !!! Air Kencing penyebab kebanyakan Siksa Kubur
- Mau Tau Bahasa-Bahasa Gaul Anak Zaman Sekarang
- Keajaiban Dunia di Luar Pengetahuan Anda
- Bajai Dan Becak Diparis
- Koleksi tebak-tebakan yang unik
- 2012 Akan Alami Perubahan Waktu Dunia
- Aneh tapi nyata "Sunat Untuk Wanita"
- ini warung PLESETAN bukan warung REMANG2
- Arti Wanita Dalam Rumus Matematika
- Saat ini, siapa yang tak mengenal Sule. Komedi d...
- Inilah Mozilla Firefox Dalam Kehidupan Nyata
- Inilah Foto Doraemon dan Nobita Jika sudah Tua
- Wih... Kemaluan Ariel Dipotong Makhluk Halus Saat ...
- 10 Rekor Guiness World Record Yang Dipecahkan Di I...
- Inilah Proses Pembuatan Menara Eiffel
- Cara Alami Menumbuhkan Rambut Kepala
- Seorang Pria Lolos Hanya Beberapa Detik Dari Bus M...
- Bukti Keberadaan Alien pada Benda-benda Kuno
- Kenapa Jatuh Cinta Bikin Orang gak Nafsu Makan?
- 2012 Kiamat Dibatalkan ! No Hoax
- Pantes gak gan, cewek makan dg posisi kayak gini d...
- 10 Pesawat Militer Tercepat Yang Pernah Ada
- Hindari 4 Film Ini Saat Kencan Pertama
- Inilah Film-Film Terlaris Sepanjang Tahun 2011
- Buset !! Kakek Ini Memiliki 50 Anak Kandung
- Beberapa Takdir Keturunan Yang Sulit Dihilangkan
- Pengemis Yang Sangat Kaya Di Indonesia
- Hape Unik Untuk Bercukur
- Bahaya Kesehatan bagi Suka Gigit Kuku
- 50 Fakta Unik di Dunia
- Fakta Unik Komposisi Sperma
- 8 Jembatan Paling Menakutkan di Dunia
- Cara Sopan Mengakhiri Sebuah Hubungan
- Foto Permukaan Bumi yang Menakjubkan
- Tipe-Tipe Pria Yang Belum Siap Menikah
-
▼
Januari
(138)
Pengemis Yang Sangat Kaya Di Indonesia
Cak To tak mau nama aslinya dipublikasikan. Dia juga tak mau wajahnya terlihat ketika difoto untuk harian ini. Tapi, Cak To mau bercerita cukup banyak tentang hidup dan ”karir”-nya. Dari anak pasangan pengemis yang ikut mengemis, hingga sekarang menjadi bos bagi sekitar 54 pengemis di Surabaya.
Setelah puluhan tahun mengemis, Cak To sekarang memang bisa lebih menikmati hidup. Sejak 2000, dia tak perlu lagi meminta-minta di jalanan atau perumahan. Cukup mengelola 54 anak buahnya, uang mengalir teratur ke kantong.
Sekarang, setiap hari, dia mengaku mendapatkan pemasukan bersih Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu. Berarti, dalam sebulan, dia punya pendapatan Rp 6 juta hingga Rp 9 juta.
Cak To sekarang juga sudah punya rumah di kawasan Surabaya Barat, yang didirikan di atas tanah seluas 400 meter persegi. Di kampung halamannya di Madura, Cak To sudah membangun dua rumah lagi. Satu untuk dirinya, satu lagi untuk emak dan bapaknya yang sudah renta. Selain itu, ada satu lagi rumah yang dia bangun di Kota Semarang.
Untuk ke mana-mana, Cak To memiliki dua sepeda motor Honda Supra Fit dan sebuah mobil Honda CR-V kinclong keluaran 2004. *** Tidak mudah menemui seorang bos pengemis. Ketika menemui wartawan harian ini di tempat yang sudah dijanjikan, Cak To datang menggunakan mobil Honda CR-V-nya yang berwarna biru metalik. Meski punya mobil yang kinclong, penampilan Cak To memang tidak terlihat seperti ”orang mampu”. Badannya kurus, kulitnya hitam, dengan rambut berombak dan terkesan awut-awutan. Dari gaya bicara, orang juga akan menebak bahwa pria kelahiran 1960 itu tak mengenyam pendidikan cukup. Cak To memang tak pernah menamatkan sekolah dasar.
Dengan bahasa Madura yang sesekali dicampur bahasa Indonesia, pria beranak dua itu mengaku sadar bahwa profesinya akan selalu dicibir orang. Namun, pria asal Bangkalan tersebut tidak peduli. ”Yang penting halal,” ujarnya mantap. Cak To bercerita, hampir seluruh hidupnya dia jalani sebagai pengemis. Sulung di antara empat bersaudara itu menjalani dunia tersebut sejak sebelum usia sepuluh tahun. Menurut dia, tidak lama setelah peristiwa pemberontakan G-30-S/PKI. Maklum, emak dan bapaknya dulu pengemis di Bangkalan. ”Dulu awalnya saya diajak Emak untuk meminta-minta di perempatan,” ungkapnya. Karena mengemis di Bangkalan kurang ”menjanjikan”, awal 1970-an, Cak To diajak orang tua pindah ke Surabaya. Adik-adiknya tidak ikut, dititipkan di rumah nenek di sebuah desa di sekitar Bangkalan. Tempat tinggal mereka yang pertama adalah di emprean sebuah toko di kawasan Jembatan Merah.
Bertahun-tahun lamanya mereka menjadi pengemis di Surabaya. Ketika remaja, ”bakat” Cak To untuk menjadi bos pengemis mulai terlihat. Waktu itu, uang yang mereka dapatkan dari meminta-minta sering dirampas preman. Bapak Cak To mulai sakit-sakitan, tak kuasa membela keluarga. Sebagai anak tertua, Cak To-lah yang melawan. ”Saya sering berkelahi untuk mempertahankan uang,” ungkapnya bangga. Meski berperawakan kurus dan hanya bertinggi badan 155 cm, Cak To berani melawan siapa pun. Dia bahkan tak segan menyerang musuhnya menggunakan pisau jika uangnya dirampas.
Karena keberaniannya itulah, pria berambut ikal tersebut lantas disegani di kalangan pengemis. ”Wis tak nampek. Mon la nyalla sebet (Kalau dia bikin gara-gara, langsung saya sabet, Red),” tegasnya. Selain harus menghadapi preman, pengalaman tidak menyenangkan terjadi ketika dia atau keluarga lain terkena razia petugas Satpol PP. ”Kami berpencar kalau mengemis,” jelasnya. Kalau ada keluarga yang terkena razia, mau tidak mau mereka harus mengeluarkan uang hingga ratusan ribu untuk membebaskan.
Cak To tergolong pengemis yang mau belajar. Bertahun-tahun mengemis, berbagai ”ilmu” dia dapatkan untuk terus meningkatkan penghasilan. Mulai cara berdandan, cara berbicara, cara menghadapi aparat, dan sebagainya. Makin lama, Cak To menjadi makin senior, hingga menjadi mentor bagi pengemis yang lain. Penghasilannya pun terus meningkat. Pada pertengahan 1990, penghasilan Cak To sudah mencapai Rp 30 ribu sampai Rp 50 ribu per hari. ”Pokoknya sudah enak,” katanya. Dengan penghasilan yang terus meningkat, Cak To mampu membeli sebuah rumah sederhana di kampungnya. Saat pulang kampung, dia sering membelikan oleh-oleh cukup mewah. ”Saya pernah beli oleh-oleh sebuah tape recorder dan TV 14 inci,” kenangnya.
Saat itulah, Cak To mulai meniti langkah menjadi seorang bos pengemis. Dia mulai mengumpulkan anak buah. Cerita tentang ”keberhasilan” Cak To menyebar cepat di kampungnya. Empat teman seumuran mengikutinya ke Surabaya. ”Kasihan, panen mereka gagal. Ya sudah, saya ajak saja,” ujarnya enteng. Sebelum ke Surabaya, Cak To mengajari mereka cara menjadi pengemis yang baik. Pelajaran itu terus dia lanjutkan ketika mereka tinggal di rumah kontrakan di kawasan Surabaya Barat. ”Kali pertama, teman-teman mengaku malu. Tapi, saya meyakinkan bahwa dengan pekerjaan ini, mereka bisa membantu saudara di kampung,” tegasnya.
Karena sudah mengemis sebagai kelompok, mereka pun bagi-bagi wilayah kerja. Ada yang ke perumahan di kawasan Surabaya Selatan, ada yang ke Surabaya Timur. Agar tidak mencolok, ketika berangkat, mereka berpakaian rapi. Ketika sampai di ”pos khusus”, Cak To dan empat rekannya itu lantas mengganti penampilan. Tampil compang-camping untuk menarik iba dan uang recehan. Hanya setahun mengemis, kehidupan empat rekan tersebut menunjukkan perbaikan. Mereka tak lagi menumpang di rumah Cak To. Sudah punya kontrakan sendiri-sendiri. Pada 1996 itu pula, pada usia ke-36, Cak To mengakhiri masa lajang. Dia menyunting seorang gadis di kampungnya. Sejak menikah, kehidupan Cak To terus menunjukkan peningkatan…
Setiap tahun, jumlah anak buah Cak To terus bertambah. Semakin banyak anak buah, semakin banyak pula setoran yang mereka berikan kepada Cak To. Makanya, sejak 2000, dia sudah tidak mengemis setiap hari. Sebenarnya, Cak To tak mau mengungkapkan jumlah setoran yang dia dapatkan setiap hari. Setelah didesak, dia akhirnya mau buka mulut. Yaitu, Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu per hari, yang berarti Rp 6 juta hingga Rp 9 juta per bulan. Menurut Cak To, dia tidak memasang target untuk anak buahnya. Dia hanya minta setoran sukarela. Ada yang setor setiap hari, seminggu sekali, atau sebulan sekali. ”Ya alhamdulillah, anak buah saya masih loyal kepada saya,” ucapnya. Dari penghasilannya itu, Cak To bahkan mampu memberikan sebagian nafkah kepada masjid dan musala di mana dia singgah. Dia juga tercatat sebagai donatur tetap di sebuah masjid di Gresik. ”Amal itu kan ibadah. Mumpung kita masih hidup, banyaklah beramal,” katanya. Sekarang, dengan hidup yang sudah tergolong enak itu, Cak To mengaku tinggal mengejar satu hal saja. ”Saya ingin naik haji,” ungkapnya. Bila segalanya lancar, Cak To akan mewujudkan itu pada 2010 nanti..
Berminat jadi pengemis??
Sumber: http://www.goncecs.wordpress.com